ALMANAR.ID – Debat kandidat di antara pasangan calon ketua Organisasi Santri Pesantren Al Manar (OSPA) Periode 2024/2025 Putra dan Putri berlangsung seru dengan saling adu gagasan dan program kerja.
Kegiatan debat berlangsung pada Kamis malam (1/2/2024) mengambil tempat yang berbeda, yang putra di gedung China dan yang putri di aula.
Sebelum debat dimulai, panitia penyelenggara debat terlebih dahulu memutar video di layar infokus masing-masing paslon yang menyampaikan visi misi.
Kegiatan debat kandidat ini salah satu proses penyaringan ketua OSPA baru yang akan menahkodai organisasi santri kedepannya, masing-masing paslon akan menyampaikaan visi misi yang disaksikan oleh seluruh santri, dewan guru dan pimpinan pesantren.
Pada debat kandidat tahun ini terdapat 4 paslon, 4 paslon dari putra dan 4 paslon dari putri. Dari keempat paslon tersebut akan dipilih menjadi ketua OSPA, setelah dinilai oleh santri, dievaluasi oleh dewan guru yang kemudian ditetapkan oleh pimpinan pesantren dengan sistem musyawarah bersama.
Jauh hari sebelum debat berlangsung, paslon ini terlebih dahulu mengikuti fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan bersama pimpinan, majlis guru dan kepala bidang. Selanjutnya para paslon ini dibimbing untuk tampil maksimal dalam debat kandidat.
Kegiatan debat kandidat ini terbagi dalam 4 (empat) sesi. Sesi pertama adalah penyampaian visi dan misi oleh masing-masing paslon. Pada sesi kedua, masing-masing kandidat memaparkan program unggulan secara singkat dan menjawab pertanyaan khusus yang berkenaan dengan disiplin.
Pada sesi ketiga, panelis akan memberikan pertanyaan seputar masalah yang ada di pesantren, paslon diwajibkan mencari solusi atas pertanyaan panelis dan kemudian menjawab pertanyaan khusus yang berkenaan dengan pelaksanaan ibadah santri sehari-hari.
Kemudian sesi terakhir yaitu menjawab pertanyaan dari Dewan Asatidz, perwakilan dewan asatidz memberikan pertanyaan kepada masing- masing kandidat untuk melihat ide dan gasasan atau solusi dari berbagai permasalahan di pesantren dan selanjutnya masing-masing paslon akan menjawab pertanyaan khusus yang berkenaan dengan bahasa, yang mana setiap kandidat diwajibkan untuk menjawabnya dalam bahasa resmi yaitu Arab dan Inggris.
Setelah selesai penyampaian visi misi dan menjawab sejumlah pertanyaan dari panelis, hasilnya akan dimusyawarahkan bersama dewan guru dan pimpinan menentukan hasil akhir siapa kandidat yang akan terpilih.
Kegiatan ini merupakan pendidikan demokrasi untuk santri, melatih jiwa kepemimpinan santri, mendidik kemampuan orasi santri, yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya setelah berakhirnya masa kepengurusan OSPA sebelumnya sebagai upaya regenarasi kepemimpinan dalam menjalankan amanah pesantren membantu dewan guru menggerakkan miniatur kehidupan pesantren dalam wadah organisasi santri.