ALMANAR.ID – Beberapa foto masuk ke Whatsapp saya, setelah saya cek ternyata dari Muhammad Nurdin, alumni Pesantren Modern Al Manar tamatan tahun 2017 silam yang saat ini bekerja di Budapest, Hongaria.
Hongaria adalah sebuah negara terkurung daratan di Eropa tengah. Negara ini terletak pada Basin Carpathia dan berbatasan dengan Austria di sebelah barat, Slowakia di sebelah utara, Ukraina di sebelah timur, Rumania di sebelah tenggara, Kroasia dan Serbia di sebelah selatan, Slovenia di sebelah barat daya.
Hongaria mempunyai kota-kota yang cantik yang dihiasi oleh bangunan-bangunan historis dengan sentuhan arsitektur yang sangat menawan contohnya St Stephen’s Basilica, Buda Castle, Fisherman’s Bastion, dan Parliament House. Tidak heran kalau Hongaria menjadi salah satu negara destinasi wisata terkenal di Eropa.
Muhammad Nurdin akrab dipanggil Nurdin adalah anak murid kelas saya 2011 silam, saat ia duduk di bangku kelas 1 Tsanawiyah Al Manar, kemudian saya menjadi wali kelasnya berlanjut di kelas V dan VI Aliyah.
Dalam amatan saya, Nurdin adalah anak yang pendiam dalam kesehariannya, namun sangat serius dalam belajar. Orangnya sangat tekun dan rajin membaca.
Singkat cerita, setamat dari Al Manar tahun 2017, melanjutkan pendidikannya di Politeknik yang ada di Pango Banda Aceh.
Setelah tamat, lalu Nurdin mulai mencari pekerjaan layaknya seorang sarjana yang ingin berkarir.
Kemudian setahun yang lalu, Nurdin mendapatkan informasi bahwa ada perusahaan luar negeri yang membuka lowongan pekerjaan di Hongaria.
Nurdin pun bertekad untuk melamarnya. Nurdin menyiapkan dengan serius segala berkas administrasi yang diminta.
Bermodalkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya, baik itu dari pesantren maupun kampusnya, ternyata Nurdin lulus seleksi tersebut, dan diterima sebagai operator salah satu transportasi di Budapest, Hongaria.
Ia bekerja di perusahaan bernama Continental, salah satu perusahaan transportasi asal Jerman.
“Nama perusahaan nya Continental ustadz, perusahaan asal jerman, salah satu cabangnya itu di Hongaria”. Whatsapp Nurdin ke saya.
saya penasaran, apa yang membuat Nurdin berani dan punya tekad yang kuat bekerja di luar negeri?
Nurdin menjelaskan bahwa modal utama yang dimiliki selain pengetahuan umum adalah kemampuan Bahasa Inggris.
Ia menjelaskan bahwa manfaat belajar bahasa di pesantren sangat terasa manfaatnya saat menjadi alumni, apalagi jika ingin bekerja di luar negeri.
Menurutnya, pembiasaan dan perberlakuan disiplin berbicara dengan bahasa Arab dan Inggris perminggunya di pesantren membawa dampak yang sangat berarti baginya dan menjadi modal utama untuk percaya diri untuk mengikuti seleksi tersebut, yang mana ujian atau interviewnya menggunakan bahasa Inggris.
Selanjutnya, Nurdin menambahkan bahwa kekuatan lain adalah mentalitas. Walaupun kepribadiannya tergolong orang pendiam, namun memiliki mental yang kuat untuk tampil, “the show must go on” itu kata-kata yang sering ia dengar di pesantren yang di ucapkan berulang-ulang oleh ustadz dan ustadzah kepada santri.
Baginya, pendidikan di pesantren sangat terasa ketika bekerja di luar negeri, mental untuk bertahan hidup dan beradaptasi dengan dunia luar, khususnya kemampuan berkomunikasi dengan bahasa Inggris.
” Belajar bahasa Inggris itu penting sekali ustadz, karena bahasa Inggris ini jadi jalan pembuka bagi saya untuk belajar bahasa-bahasa lain, misalnya mau belajar bahasa Hongaria, dasarnya pun menggunakan bahasa Inggris”
“Memang sih di Hungaria ini orangnya kayak kita juga ustadz, banyak yang tidak bisa bahasa Inggris, tapi kalau kita mau belajar bahasa disini, caranya kita harus bisa bahasa Inggris juga” Tulis Nurdin menjelaskan ke saya.