ALMANAR.ID – Pesantren Modern Al Manar menerima audiensi dosen Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala (USK) dalam kegiatan penyerahan mahasiswa Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Produk Teknologi Tepat Guna 2024 (PKMBP-TTG 2024), Selasa (11/6/2024). Kegiatan ini berlangsung di ruang pimpinan pesantren.
Pengabdian mahasiswa ini fokus pada pengelolaan bank sampah unit sekolah. Pesantren Al Manar menjadi salah satu mitra USK dalam program ini. Fakultas Ekonomi USK bekerja sama dengan Bank Sampah USK (BSU) dan memilih Al Manar sebagai mitra pilot project. Hal ini merupakan tindak lanjut dari program yang pernah berjalan di tahun 2021, namun terhenti karena situasi pandemi COVID-19 yang belum kondusif saat itu.
Pimpinan pesantren, Dr.Tgk. H. Ikhram M. Amin, M.Pd, didampingi oleh kepala Madrasah Aliyah, Ust. Awaluddin, M.Pd, menyambut baik kerjasama ini. Pihak USK berharap di Al Manar dapat lahir unit Bank Sampah yang fokus mengelola sampah dan bernilai ekonomi.
“Dengan adanya bank sampah, santri terbiasa memilah sampah dan bisa menjualnya sebagai penghasilan ekonomi atau uang saku,” ujar Nur Aidar, S.E, M.S.E, dosen Ekonomi Pembangunan USK yang juga wali santri Pesantren Modern Al Manar.
Santri mendapatkan uang saku dari penjualan sampah, dan termotivasi untuk memilah serta mengumpulkan sampah bernilai ekonomi dan menghasilkan uang.
“Intinya, pihak USK mengharapkan Al Manar serius mengelola Bank Sampah, dan pihak USK siap membantu. Besar harapan ada unit sendiri yang mengurusnya,” tambah Bu Nur Aidar.
Menurut Ust. Ikhram, selama ini pengelolaan sampah di Al Manar berada di bawah bagian perlengkapan dan pembangunan dengan sub bagian Bersih Lingkungan. Pemilahan sampah belum terlalu masif dan dilakukan oleh anggota Berlin (bersih lingkungan) dari organisasi santri.
“Tujuan utama pengelolaan sampah ini adalah menumbuhkan kesadaran santri dalam menjaga kebersihan lingkungan pesantren,” jelas Ust. Ikhram.
“Mendidik karakter santri untuk tidak membuang sampah sembarangan, kalau bisa dijual atau ditukar di bank sampah menghasilkan nilai ekonomi itu nilai plusnya karena santri menjaga lingkungan yang bersih,” tambahnya.
“Intinya kita mau menumbuhkan kesadaran santri menjaga kebersihan lingkungan, itu pokok tujuan utama yang mau kita bangun dalam unsur untuk pendidikan santri,” tegas Ust. Ikhram.
Ust. Awaluddin juga menyatakan bahwa kerjasama ini kedepan untuk kebaikan bersama. Sampah terkelola dengan baik dan bernilai ekonomi, dan pengelolaan sampah jauh lebih tertib untuk meningkatkan kebersihan lingkungan pesantren.
Setelah audiensi, pimpinan pesantren merespon positif dan siap menyediakan lahan tempat pengelolaan Bank Sampah sekaligus pengolahan pupuk untuk pertanian. Pihak dosen USK diajak langsung oleh pimpinan untuk melihat lokasi yang bisa dijadikan tempat pengelolaan Bank Sampah Al Manar sekaligus diharapkan dapat menghidupkan lahan pertanian.