ALMANAR.ID – Sejak pertengahan semester ganjil, suasana di Pesantren Modern Al Manar semakin semarak dengan aktivitas praktikum yang dilakukan oleh para santri di Laboratorium IPA, Fisika, dan Kimia. Lab yang sebelumnya berada di gedung lama kini telah berpindah ke gedung baru, membawa berbagai inovasi yang dikembangkan di bawah tangan dingin Ust. Saifullah, S.Pd. Sosok alumni Al Manar tahun 2010 ini, yang juga lulusan Pendidikan Kimia UIN Ar Raniry tahun 2017, terus berupaya menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih interaktif dan menarik bagi para santri.

Setiap harinya, santri dan santriwati bergantian menjalani sesi praktikum sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh masing-masing guru mata pelajaran. Pelajaran IPA, Kimia, dan Fisika kini lebih banyak dilakukan melalui eksperimen langsung, yang semakin menumbuhkan rasa ingin tahu dan semangat belajar di kalangan santri. Antusiasme mereka dalam bereksperimen sangat tinggi, meskipun masih terdapat keterbatasan dalam hal peralatan laboratorium. Namun, Ust. Saifullah optimis bahwa pihak pesantren akan terus berupaya melengkapi berbagai alat dan fasilitas sesuai dengan ketersediaan anggaran. Harapannya, laboratorium ini kelak dapat menjadi tempat lahirnya ilmuwan Muslim ternama dari tanah negeri satu menara ini.

Dalam mengelola lab, Ust. Saifullah tidak bekerja sendiri. Ia didampingi oleh Ustazah Susani Mastura, S.Pd, yang berperan sebagai laboran sekaligus pengelola harian laboratorium. Ustazah Susan secara aktif menata dan mendekorasi ruang laboratorium agar santri semakin termotivasi dalam belajar. Meskipun ruang lab ini hanya berukuran 4 x 3 meter, ia dan para guru pengajar IPA, Fisika, serta Kimia terus berinovasi dalam menyusun program pembelajaran yang efektif. Dari ruang sederhana ini, mereka bercita-cita melahirkan generasi pemikir Islam yang memiliki keahlian dalam bidang sains.
Hari ini, Selasa, 4 Februari 2025, para santri putra tampak begitu antusias mengikuti praktikum Kimia bersama Ust. Saifullah. Materi yang dipelajari adalah tentang reaksi kimia, di mana mereka diajarkan untuk mengamati berbagai ciri-ciri reaksi kimia yang terjadi. Beberapa bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini antara lain H2SO4, Pb(NO)3, KMnO4, H2C2O4, dan K2CrO4. Sementara itu, alat-alat yang digunakan meliputi tabung reaksi, rak tabung, dan pipet tetes.

Dalam setiap sesi praktikum, aspek keselamatan menjadi perhatian utama. Para santri diwajibkan mengenakan masker dan sarung tangan saat menangani bahan-bahan kimia, serta menggunakan alat secara bergantian dengan prosedur yang telah ditentukan. Dengan sistem pembelajaran yang lebih aplikatif seperti ini, diharapkan santri Al Manar tidak hanya memahami teori, tetapi juga memiliki keterampilan praktis yang dapat mereka aplikasikan dalam kehidupan nyata.
Dengan komitmen pesantren dalam meningkatkan fasilitas dan metode pembelajaran di laboratorium, besar harapan bahwa Al Manar dapat terus mencetak generasi santri yang berwawasan luas dalam bidang sains dan teknologi, sekaligus memiliki dasar keislaman yang kuat. Ke depan, laboratorium ini diharapkan semakin berkembang, memberikan manfaat yang lebih besar bagi para santri, dan menjadi tempat lahirnya ilmuwan-ilmuwan Muslim yang membawa perubahan positif bagi dunia.