ALMANAR.ID – Pesantren Modern Al Manar adalah pesantren yang menggunakan sistem modern dalam mendidik para santrinya, semua pendidikan dikemas dalam miniatur kehidupan tradisional pesantren namun tetap berjalan sesuai perkembangan zaman.
Berbagai program dan kegiatan senantiasa dioptimalkan untuk menjadikan pondok ini sebagai lembaga pendidikan pencetak kader-kader pemimpin umat, menjadi tempat ibadah talab al-’ilmi; dan menjadi sumber pengetahuan Islam, bahasa al-Qur’an, dan ilmu pengetahuan umum, dengan tetap berjiwa pesantren.
Salah satu caranya adalah penggunaan dua Bahasa Internasional, yaitu Bahasa Arab dan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar harian santri. Para santri senantiasa berkomunikasi dengan dua bahasa ini dimana pun dan kapan pun selama 24 jam.
Sejumlah kegiatan bahasa seperti: percakapan, perlombaan, menonton video edukasi bersama, merupakan aplikasi penerapan bahasa resmi di Al Manar. Kegiatan-kegiatan ini menjadi motivasi bagi para santri agar terus meningkatkan kualitas dan kemampuan berbahasa mereka.
Selain itu, ada juga perlombaan untuk pengembangan dan peningkatan kualitas bahasa dalam bentuk drama. Ialah Drama Contest, suatu ajang perlombaan yang diselenggarakan Bidang Pengembangan Bahasa, dimana para santri wajib tampil menggunakan Bahasa Arab dan Bahasa Inggris.
Selain untuk meningkatkan bahasa santri, kegiatan Drama Contest juga bertujuan untuk mengembangkan kreativitas santri dalam menerapkan bahasa di kehidupan sehari-hari.
Drama Contest tahun ini dilaksanakan secara terpisah, antara putra dan putri tanggal 17 untuk putra dan tanggal 18 Februari 2024 untuk putri.
Selain itu, kelompok drama ini dibagi berdasarkan kelompok pramuka, bukan lagi berdasarkan antar asrama.
Karena semangat dan animo santri terhadap kelompok pramuka jauh lebih besar dari pada dilombakan antar asrama.
Berikut daftar kelompok dan tema drama yang diangkat masing-masing kelompok pramuka ; Putra : Kelompok Teungku Chiek Ditiro, tema drama Sang Kyai, KH. Hasyim Asy’ari, Panglima Polem dengan tema Gerakan Aceh Merdeka, Sulthan Malikul Saleh dengan tema Kerajaan Samudera Pasai dan kelompok Teuku Umar dengan tema Gerakan 30 S PKI.
Sedangkan yang putri; kelompok Ratu Safiatuddin dengan tema Lutung Kasarung, Cut Nyak Dhin dengan tema Gunung Kelud, Cut Meutia dengan tema Sangkuriang, dan kelompok Pocut baren dengan tema Roro Jonggrang.
Drama Contest tahun ini dipadukan dengan lomba Voice of Al manar (VOA) yang juga disiarkan secara langsung Live Streaming, sehingga wali santri dapat menyaksikan langsung dari rumah.