ALMANAR.PONPES.ID – Pesantren Modern Al Manar melakukan sosialisasi Kartu Bayar Santri (Kabasa) kepada wali santri di masjid Jami’ Haji Abdul Wahab Pesantren Modern Al Manar, Ahad, (26/6/2022).
Untuk saat ini, penggunaan Kartu Bayar Santri ini masih untuk santri Aliyah dalam tahap percobaan, kemudian akan dilakukan evaluasi jika ada permasalahan, dan selanjutnya akan digunakan oleh seluruh santri jika tidak ada permasalahan selama masa percobaan untuk santri Aliyah.
Kartu Santri Digital hasil kerjasama dengan Bank Syariah Indonesia ini merupakan kartu yang dapat digunakan oleh para santri untuk bertransaksi secara digital atau secara cashless (non tunai).
Kartu Santri Digital memuat QR code yang dapat digunakan santri bertransaksi di koperasi atau swalayan pesantren, agar transaksi praktis, terkontrol dan aman.
Selain berfungsi sebagai transaksi pembayaran di koperasi, Smart Card ini bisa digunakan untuk buku tabungan siswa. Smart Card ini pun terkoneksi dengan aplikasi di gadget yang bisa diakses setiap saat.
“Jadi santri kalau jajan gak pakai uang tunai lagi, Tapi pakai kartu tinggal di scan barcode,”Ujar Ust. Najmul Fata, Kepala Bagian Keuangan Pesantren.
Selain itu, Ust. Najmul Fata menambahkan bahwa dengan kartu ini, besaran nominal jajan santri bisa jauh lebih terkontrol. Mereka bahkan memiliki batasan transaksi per bulan dan per pekan. Santri tak bisa berbelanja jika sudah melampaui limit tersebut.
Kartu pintar ini pun bisa menjadi media orang tua untuk mengirim uang kepada anaknya. Lewat aplikasi, orang tua juga bisa mengecek penggunaan uang elektrik anaknya selama berada di pesantren.
Pimpinan Pesantren menjelaskan bahwa inisiatif penggunaan kartu sistem cashless selain untuk meminimalisir kehilangan uang tunai pada santri juga muncul setelah dewan guru pengurus pesantren melakuakn study banding ke Pondok Modern Tazakka di Batang Jawa Tengah pada akhir 2019 silam. Setelah kembali dari Tazakka, pimpinan pesantren mulai menjalin komunikasi dengan pihak Bank BSM KCP Ulee Kareng (Bank Syariah Mandiri) saat itu. Dan pihak bank merespon dan baru terealisasi pada tahun ini.
Dan beliau berharap kedepannya, kartu ini bisa dikembangkan lagi untuk penggunaan lebih luas lagi dalam segala aspek kepentingan administrasi pesantren, guna mendukung program digitalisasi administrasi pesantren.
“Tahun ini kita mulai untuk transaksi santri terlebih dahulu, kedepannya kita akan perluas lagi kegunaan dari kartu ini, agar semua administrasi pesantren berjalan dengan sistem digital” Tutupnya.