ALMANAR.PONPES.ID – Salah satu syarat menjadi alumni dan mendapatkan ijazah pesantren adalah santri harus menuntaskan pendidikan selama 6 tahun di pesantren, dan salah satunya mengikuti ujian tahap akhir, pada semester ganjil dan semester genap. Adapun materi ujian meliputi keseluruhan pelajaran dari kelas 1 Tsanawiyah hingga kelas 3 Aliyah yang diuji mulai dari ujian syafahi (lisan) hingga ujian tahriri (tulis) menggunakan Bahasa Arab dan Inggris.
Dalam dinamika kehidupan, ujian merupakan salah satu cara Allah memuliakan dan meninggikan derajat seseorang. Seseorang dikatakan sukses setelah berhasil melewati berbagai ujian, bersabar dan berdoa kepada Allah. Dan dalam ujian pun seseorang akan menemukan banyak pelajaran hidup, perjuangan, kesabaran, pengorbanan, ketekunan, kesungguhan dan pendekatan diri yang maksimal kepada Allah SWT. Allah menguji hambaNya sesuai kemampuan masing-masing, dan melalui ujian inilah orang akan dimuliakan atau direndahkan.
Sama halnya dengan apa yang dilalui oleh santri kelas akhir Pesantren Modern Al Manar hari ini, yang mengikuti ujian semester ganjil. Ujian ini merupakan ujian tahap pertama menentukan keberhasilan santri, tuntas atau tidak mengikuti pendidikan di pesantren selama 6 tahun.
Pimpinan Pesantren Modern Al Manar, Tgk. Ikhram M. Amin, M.Pd dalam amanat pembukaan ujian santri kelas akhir, Sabtu, (31/10/2020), menjelaskan bahwa banyak sekali orang yang diuji dengan kesusahan, dengan penderitaan, dengan kesengsaraan, namun dia tahan dan lulus karena dia bersabar dan berdoa.
“Ujian hari ini akan dirasakan oleh seluruh santri nantinya, selama dia menempuh pendidikan di pesantren selama 6 tahun, ujian ini untuk meningkatkan derajat seseorang, ujian ini juga menentukan santri lulus atau tidak lulus di pesantren mendapatkan ijazah” Ujar Ust. Ikhram di hadapan seluruh santri.
Ujian semester ganjil ini diikuti oleh seluruh santri kelas akhir sejumlah 37 orang yang terdiri dari santriwan dan santriwati. Apel pembukaan ujian santri kelas akhir ini diikuti oleh seluruh santri yang berlangsung khidmat di lapangan utama pesantren.
Selain mengingatkan santri kelas akhir untuk serius menghadapi ujian, pimpinan pesantren juga menegaskan tentang sistem disiplin pesantren kepada seluruh santri, khususnya mengenai perizinan dan pengumpulan uang tidak resmi antar santri yang harus diketahui dan seizin bagian pengasuhan santri. Apel pembukaan yang dimulai pada 7.30 ini tadi ditutup dengan pembacaan do’a oleh Ust. Masykur Rahmat Alhafizh.