ALMANAR.PONPES.ID – Penjabat (Pj) Gubernur Aceh Achmad Marzuki, menjadi sebagai Inspektur Upacara (Irup) pada upacara Hari Santri Nasional tahun 2022 di Aceh yang dipusatkan di Pesantren Modern Al Manar, Aceh Besar, Rabu (26/10/2022).
Dalam upacara tersebut, Achmad Marzuki membacakan amanat Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas.
tonton videonya :
Tahun 2022 ini, peringatan Hari Santri mengangkat tema ‘Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan.’ Maksud tema Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan adalah bahwa santri dalam kesejarahannya selalu terlibat aktif dalam setiap fase perjalanan Indonesia.
“Ketika Indonesia memanggil, santri tidak pernah mengatakan tidak. Santri dengan berbagai latar belakangnya siap sedia mendarmabaktikan hidupnya untuk bangsa dan negara. Dulu, ketika Indonesia masih dijajah, para santri turun ke medan laga, berperang melawan penjajah. Menggunakan senjata bambu runcing yang terlebih dahulu dido’akan Kiai Subchi Parakan Temanggung, mereka tidak gentar melawan musuh,” ungkap Pj Gubernur.
Di Surabaya, sambung Pj Gubernur, Resolusi Jihad yang digelorakan Kiai Hasyim Asy’ari membakar semangat pemuda-pemuda Surabaya melawan Belanda. Di Semarang, ketika pecah pertempuran lima hari di Semarang, para santri juga turut berada di garda depan perjuangan. Di tempat lainnya sama. Santri selalu terlibat aktif dalam peperangan melawan penjajah.
Dikatakannya, keterlibatan santri tidak hanya di masa perang kemerdekaan, Pasca kemerdekaan Indonesia, santri lebih semangat lagi memenuhi panggilan lbu Pertiwi. Para santri tidak asyik dengan dirinya sendiri, tetapi terlibat secara aktif di dunia perpolitikan, pendidikan, sosial , ekonomi dan ilmu pengetahuan, selain juga agama.
“Catatan-catatan di atas menunjukkan bahwa santri dengan segala kemampuannya bisa menjadi apa saja. Sehingga mengasosiasikan santri hanya dengan bidang ilmu keagamaan saja tidaklah tepat. Santri sekarang telah merambah ke berbagai bidang profesi, memiliki keahlian bermacam-macam, bahkan mereka menjadi pemimpin negara,” ujar Achmad Marzuki lagi.
Pj Gubernur juga mengapresiasi para santri, karena meski bisa menjadi apa saja, namun tidak melupakan tugas utamanya, yaitu menjaga agama itu sendiri. Santri selalu mengedepankan nilai-nilai agama dalam setiap perilakunya.
Bagi santri, kata Mantan Pangdam IM itu, Agama adalah mata air yang selalu mengalirkan inspirasi-inspirasi untuk menjaga dan menjunjung tinggi martabat kemanusiaan. Menjaga martabat kemanusiaan atau hifdzunnafs adalah salah satu tujuan diturunkannya agama di muka bumi (maqashid al-syariah). Sebagai insan yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai agama, santri selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
Santri senantiasa berprinsip bahwa menjaga martabat kemanusiaan adalah esensi ajaran agama. Apalagi di tengah kehidupan Indonesia yang sangat majemuk. Bagi santri, menjaga martabat kemanusiaan juga berarti menjaga Indonesia.