Pusat Pelayanan:

Bripda Novriska, Dari Seragam Pramuka Jadi Seragam Polisi

Wajib Baca

Dulu sewaktu masih santri, dia sering menjadi tukang parkir ketika ada acara-acara besar di pesantren. Rachmat Novriska nama lengkapnya, dan kawan-kawannya sering memanggil dengan sebutan Rano, singkatan dari nama lengkapnya.

11418917_1439879012985790_287710553464769210_n

Rano dikenal oleh kawan-kawanya sebagai orang yang punya mental yang kuat. Dia berani unjuk gigi di antara kawan-kawannya yang lain dalam hal apapun, meskipun kadang-kadang yang ia tampilkan bukan bidangnya. Karena memiliki mental, dia tidak melihat sedikitpun kendala terhadap apa saja yang ia jalani.

Rano bergabung di kepolisian pada tahun tahun 2014 yang lalu, kini ia bertugas di Polres Aceh Besar di Kota Jantho. Menurutmya, lulus seleksi di kepolisian lumayan sulit, karena harus menjalani berbagai tes , mulai dari kesehatan, fisik, ketearampilan dan kesehatan. Dan itu bisa kita lihat dari seleksi-seleksi yang diadakan oleh pihak kepolisian setiap tahunnya, dari ribuan yang daftar hanya ratusan orang yang tersisa.

“Saingan saya kurang lebih 10.000 lebih dan yg terpilih hanya 355 dan salah satunya adalah saya maka tidaklah rugi kalau tamatan pesantren”

“Banyak orang menduga lolos polisi dengan modal sogok menyogok, tapi Rano membuktikan kalau dia lulus murni.

“ Saya masuk polisi  tidak payah sogok menyogok, anak pesantren sangat di cari di institut kepolisian “ ujarnya

mmm

Ketika tes dimulai banyak peserta yangg jatuh baik di psikotes,jasmni,dan akademik. Sebelumnya saya sempat terkejut sewaktu tes akademik karna nomor saya tidak ada dibaca,tapi karena saya dari pesantren saya masih ada kesempatan untuk lulus di akademik, setelah itu kami di panggil semua dan disuruh berceramah, saya berceramah menggunakan Bahasa Arab kemudian di hari pengumuman tes akademik nama saya pun masuk ke10 besar yang lulus dalam tes akademik” ujarnya kepada Al Manar Post

Memang saat ini pihak kepolisian sedang gencar mencari alumni dayah/pesantren untuk mengisi keanggotaan mereka, khusunsya di Aceh ini.

Dia juga menuturkan keuntungan nyantri di pesantren, dia terbiasa dengan kegiatan-kegiatan keagamaan, meskipun belum terlalu ahli tapi dia mampu menujukkan kalau dia bisa.

10411245_1399991926974499_837321281364600909_n

“ Ketika di SPN saya di percayai sebagai binrohtal kalau istilah di pesantren ta’mir masjid begitulah kalau dari tamatan pesantren ketika teman saya latihan sampai ejek saya hanya menyapu di masjid, mengurus masjid, dan mengaji . nah, begitulah kalau kita dari pesantren, Allah memberikan kemudahan bagi kita”

“Kalau sapu menyapu itu sudah kegiatan sehari hari saya di pesantren, dulu sering kena piket kamar, piket kelas, piket kantor, piket membersihkan masjid, pokoknya hal-hal yang membutuhkan kerja dan action itu sudah hal biasa bagi saya. “ ungkapnya sambil tertawa

Di akhir ceritanya, dia juga memaparkan tentang manfaat keaktifan di bidang keparamukaan.

“ Alhamdulillah juga saya dulu di bidang keparamukaan di koordinator, banyak ilmu yang saya dapat soal baris-berbaris dan lainnya, ya walaupun kalau ada acara-acara besar sering disuruh jaga parkir”. Ungkapnya lagi sambil memperlihatkan foto latihannya selama di SPN

hhh

Rachmat Novriska salah satu dari santri pesantren yang mengungkapkan efek jadi santri pesantren. Pesantren memang tidak bisa sepenuhnya menjadikan santrinya menjadi ahli dalam bidang tertentu, karena itu semua kembali kepada santri masing-masing bagaimana ia lalui kehidupannya selama di pesantren.

Terlepas dari itu, pesantren modern seperti Al Manar ini mempunyai peran penting dalam mendidik mentalitas santrinya, melalui kegiatam-kegiatan santri dituntut untuk menujukkan mentalitasnya dalam menjalani kegiatan tersebut.

Memiliki ilmu yang mapan belum tentu cukup untuk hidup, kecuali kalau kita punya mental yang kuat untuk berbuat dan melakukan sesuatu.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terbaru

Gelar Upacara HUT RI Ke-79, Ini Pesan Pimpinan Pesantren Al Manar untuk Guru dan Santri

Aceh Besar – Pesantren Modern Al Manar melaksanakan upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79...

Lebih Banyak Artikel Seperti Ini