ALMANAR.PONPES.ID – Sejak terbentuk pada 7 Juli 2021 yang lalu, Lembaga Amil Zakat, Infaq, Shadaqah, dan Wakaf (LAZISWAF) Pesantren Modern Al Manar sudah menyantuni puluhan santri, memberikan beasiswa kepada santri fakir miskin yang berprestasi.
Selain terinspirasi oleh pengelolaan Wakaf Pondok Modern Tazakka di Batang Jawa Tengah yang sudah menjadi Lembaga Amil Zakat Nasional Perwakilan Tingkat Kabupaten Batang dan sudah berkembang pesat dengan mengelola wakaf produktif, Laziswaf Al Manar juga lahir dari permasalahan yang dihadapi oleh Pesantren Modern Al Manar sendiri, adanya santri fakir miskin berprestasi namun para orang tua wali terkendala pada biaya pendidikan, sehingga sebahagian santri tersebut tidak lagi melanjutkan pendidikan di pesantren karena dipindahkan sekolah oleh orang tuanya.
Sebelum menentukan para santri yang akan disantuni, pengurus Laziswaf terlebih dahulu melakukan survei ke lapangan, ke rumah calon penerima beasiswa, dengan menjumpai orang tua wali, melihat kondisi rumah, meng-interview orang tua calon penerima beasiswa, guna agar alokasi beasiswa yang diberikan nantinya benar-benar tepat sasaran.
Sumber Dana Laziswaf Al Manar
Adapun sumber dana yang diperoleh selama ini oleh Laziswaf Al Manar yaitu dari para donatur, baik itu dari kalangan wali santri maupun dari donatur non pesantren.
Selain itu, dana pasti yang diterima oleh laziswaf setiap bulannya adalah dari hasil infaq dewan guru pengurus Pesantren Modern Al Manar yang berasal dari ihsan dewan guru yang disisihkan setiap bulannya sesuai kesepakatan dan kesediaan masing-masing guru.
Ust. Awaluddin, M.Pd, Ketua Laziswaf Al Manar pada Senin, (30/5/2022) mengatakan bahwa Laziswaf ini hadir salah satunya dari keprihatinan dan perhatian semua dewan guru terhadap santri fakir miskin, makanya lembaga amil ini hadir atas kesepakatan dan keinginan bersama untuk kepentingan umat dan generasi masa depan bangsa.
“Alhamdulillah, para dewan guru dan pengurus pesantren dengan sukarela ihsannya di Al Manar disisihkan perbulan minimal 0.5%, namun banyak guru-guru yang dengan sukarela menambahkan menjadi 2%, 5%, bahkan ada yang sampai 30% untuk infaq, sedangkan ada juga beberapa guru menyalurkan zakatnya sebanyak 2,5%.” Ujarnya setelah melakukan evaluasi belajar santri beasiswa Laziswaf.
Selanjutnya dana yang diterima dari infaq sedekah dewan guru setiap bulannya, Laziswaf juga menyediakan kotak amal Laziswaf di setiap ruang kerja dewan guru pengurus.
Awasi Santri Penerima Beasiswa Belajar
Adapun salah satu syarat menerima beasiswa, selain setelah lolos hasil survei di lapangan, para santri juga harus giat dalam belajar, mempertahankan nilai akademik harus selalu menonjol, intinya para santri tersebut harus benar-benar serius dalam belajar sesuai kadar kemampuan masing-masing santri.
Makanya setiap bulan, pengurus laziswaf akan memanggil santri penerima beasiswa untuk dievaluasi perkembangan belajarnya. Dengan demikian, para santri diharapkan benar-benar menggunakan kesempatan mendapatkan beasiswa tersebut untuk meningkatkan semangat belajar dan berprestasi.
Untuk diketahui, saat ini Laziswaf Al Manar sedang menyantuni sekitar 10 orang santriwan dan santriwati dengan total santunan sebesar Rp. 6.400.000 setiap bulannya. Selain untuk santri beasiswa tersebut juga di alokasikan bagi alumni yang sedang melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi bagi yang dianggap membutuhkan dan layak menerima.
Selain menerima dana infaq sedekah untuk pembiayaan pendidikan santri fakir miskin berprestasi, Laziswaf Al Manar juga menerima infaq sedekah perluasan lahan pembangunan pesantren yang saat ini sedang proses penggalangan dana, dan Laziswaf juga menerima berupa wakaf tanah, lahan pertanian dan lainnya guna menopang perekonomian pesantren.
Untuk informasi selanjutnya dapat menghubungi : No. HP 0852-6235-9392 (Ust. Awaluddin, M.Pd.) dan No. HP 0853-7238-6895 (Safrijal Ahmad, S.H.) No. Rekening BSI 9009002224, Bank Aceh 01602240012671 An. Laziswaf Al-Manar, dan untuk informasi selanjutnya untuk sementara waktu dapat diakses melalui instagram : https://www.instagram.com/laziswafalmanar/.