ALMANAR.ID – Suasana hangat dan penuh keberkahan menyelimuti Pesantren Modern Al-Manar pada Jumat siang (16/05/2025), ketika Pimpinan Pesantren, Dr. Tgk. H. Ikhram M. Amin, M.Pd., menerima kunjungan istimewa dari Ustadz Syihabuddin Abdul Muiz, seorang guru Al-Qur’an dari Ma’had Isy Karima, Solo. Selain dikenal sebagai pengajar Al-Qur’an, beliau juga menjabat sebagai Ketua Umum Yayasan Pendidikan Islam Isy Karima (YSPII), Karanganyar, Jawa Tengah.
Kedatangan beliau disambut dengan penuh kehangatan. Seusai salat Jumat, Ustadz Syihabuddin dijamu makan siang bersama pimpinan pesantren sebagai bentuk penghormatan atas kunjungan silaturahim yang membawa semangat ukhuwah dan keberkahan. Pertemuan ini sekaligus mempererat hubungan antara dua lembaga pendidikan Islam yang memiliki semangat dan visi serupa, khususnya dalam hal pembinaan generasi Qur’ani.
Dalam kesempatan tersebut, Ustadz Syihabuddin juga mengisi program siniar di #AlManarPodcast yang dipandu oleh Ust. Rifqi Hidayatil, Lc, MA, platform digital resmi milik pesantren. Dalam sesi tersebut, beliau menyampaikan pesan yang begitu mendalam tentang pentingnya kedekatan dengan Al-Qur’an dalam setiap lini kehidupan — baik sebagai individu, keluarga, maupun lembaga.
Menurut beliau, Al-Qur’an adalah ruh kehidupan. Tanpa ruh, manusia hanyalah jasad kosong. Begitu pula, hidup tanpa Al-Qur’an akan terasa hampa dan kehilangan arah, bagaikan mayat hidup yang berjalan tanpa tujuan. Menghafal Al-Qur’an, lanjut beliau, bukan sekadar proses transfer informasi atau pengetahuan, melainkan sebuah instalasi langit yang menghidupkan batin, menjadikan hati lebih peka terhadap petunjuk Allah.

Ia menggambarkan bahwa proses menghafal Al-Qur’an seperti meng-upgrade RAM dalam sistem komputer. Aktivitas ini mampu meningkatkan kapasitas otak, memperluas daya pikir, dan membangkitkan potensi terpendam dalam diri manusia. Al-Qur’an, menurut beliau, bukan sekadar jurusan akademik, melainkan jalan hidup yang bila ditempuh dengan kesungguhan, akan menghidupkan akal, jiwa, dan hati secara menyeluruh.
Silaturahim ini semakin bermakna karena sebelumnya telah ada alumni Pesantren Al-Manar yang melanjutkan pendidikan ke Ma’had Isy Karima, lembaga yang dikenal fokus dalam pembinaan tahfidzul Qur’an. Pertemuan ini tidak hanya memperkuat ikatan emosional antar lembaga, tetapi juga membuka ruang kolaborasi dalam melahirkan generasi cinta Al-Qur’an yang berkarakter dan berkontribusi nyata bagi umat.

